Dialog: Code of Conduct

Notes:

Saya sebenarnya kurang paham sama masalah Code of Conduct dan kawan-kawannya. Postingan di bawah ini adalah dialog random yang nyata terjadi dan mungkin akan menarik untuk disimak. Kalau ada informasi yang bisa ditarik setelah membaca ini, yaa Alhamdulillah. Kalau nggak ada ya anggep aja seperti membaca iklan selebaran yang dilihat dan lantas dilupakan. Selamat membaca!

“Aku jadi ngerti kenapa Cina pengen banget menguasai Laut Cina Selatan.”

“Kenapa?”

“Ya iyalah. Cadangan gas dan minyak di Laut Cina Selatan tuh hampir sepertiga cadangan energi Cina. Gimana Cina nggak rusuh dan USA nggak cemas? Belum lagi urusan kapal dagang yang lewat di area itu setiap tahunnya. Sebagian besar adalah kapal USA.”

“Terus?”

“Bayangin kalau klaim Cina menang.”

“Apa yang terjadi?”

“1,2 triliun us dollar per tahunnya dan kapal dagang milik Amerika harus memutar jauh. Kerugian? Jelas. Dengan padatnya perebutan energi di Timur Tengah, keberhasilan Cina (jika berhasil) mengklaim Laut Cina Selatan adalah tamparan keras bagi USA.”

“Kalo nggak salah belum lama ada KTT ASEAN yang bahas masalah ini, kan? Kelanjutannya gimana?”

“Gagal. Faktor utama kegagalan KTT ASEAN di Kamboja ketika membahas sengketa ini adalah tidak bulatnya suara negara-negara ASEAN. Menurutku, di sinilah USA harusnya bersikap.”

“Bersikap?”

“Iya. USA harus bisa merangkul negara macam Kamboja, agar ASEAN sendiri bisa satu suara untuk menyikapi klaim Cina.”

“Kenapa harus merangkul Kamboja? ASEAN kan nggak cuma Kamboja aja.”

“Karena Kamboja menolak semua argumen yang berakibat pada kemarahan Cina. Selain itu, Kamboja menjabat sebagai ketua ASEAN. Bisa mengerti poinnya? Sudah menjadi rahasia umum kalau Kamboja menerima bantuan dari Cina. Nah, di titik inilah aku kagum sama cara Cina bermain. Berdasarkan semua poin ini, menurutku USA harus merangkul kembali Kamboja, secara USA-lah yang bisa mengalahkan support ekonomi Cina, agar ASEAN satu suara lagi.”

“Biar gampang, kenapa nggak ASEAN langsung melawan Cina aja?”

“Pertanyaanya, apa bisa ASEAN melawan Cina? ASEAN itu organisasi, tidak memiliki wilayah formal. Harusnya Cina bisa menang mudah.”

I have one question regarding to your statement. Kenapa kamu bilang ASEAN nggak punya wilayah formal? Teritori negara-negara ASEAN memangnya nggak bisa dibilang sebagai wilayah ASEAN?”

“Itu dia poinnya. ASEAN itu bergantung pada anggotanya. Kalo anggotanya aja pecah gimana mereka mau mengklaim sesuatu sementara yang kulihat Filipina, Vietnam, dan Malaysia aja saling klaim. Gimana mau sepakat untuk menjadikan South Cina Sea sebagai free area layaknya UNCLOS atau ZEE? ASEAN sebagai pemegang kemudi di kawasan aja goyah. Kenapa aku bilang ASEAN nggak ada wilayah formal? Nah, contohnya gini. Kalau wilayah Filipina tiba-tiba dimasuki Cina yang repot siapa? Jelas Filipina. Bukan ASEAN as a whole organization.”

Still, nggak ngerti sama penjelasan yang satu ini.”

“Negara vs Institusi internasional. Perbedaannya jelas kan? Negara secara RESMI memiliki wilayah. Sementara organisasi?”

“Oh, gitu.”

“Menurutku, Cina sebenarnya bisa ‘berkelahi’ satu lawan satu dengan Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Nah, kalau saat itu terjadi, ASEAN nggak bisa melakukan apapun karena ASEAN anti intervensi. Makanya, mereka bergerak secara satu organisasi, yang rapuh karena national interest masing-masing.”

“Wah, kayaknya bisa disambungin ke kritik realis pada institusi internasional nih. Iya nggak sih?”

“Kalo iseng sih iya. Haha. Eh, tahu latar DoC 2002 nggak?”

“Nggak.”

“Kalo nggak salah, di tahun 2002 ASEAN dan Cina udah membuat deklarasi yang namanya DoC yg mengarah pada pembuatan CoC.”

“Bentar-bentar, DoC dan CoC itu apa?”

Declaration on Conduct. Kalo CoC ya kepanjangan dari Code of Conduct.

“Oke, oke. Terus?”

“Aku kurang paham sih kalo masalah DoC. Untuk lebih jelasnya kamu googling aja di internet. Banyak banget loh artikel yang membahas tentang masalah ini.”

“Loh, jadi pembicaraan yang panjang lebar ini akhirnya gimana?”

“Kuliah yang bener, kerja, terus pindah ke Cina. Hidup kita makmur deh.”

“…”

#Halaman 19 dari 365